Jumat, 19 Januari 2018

Makna Arti Kebangkitan Nasional

Makna Kebangkitan Nasional  1908
     1.   Sejarah Lahirnya Kebangkitan Nasional
            Sejarah kebangkitan nasional ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Secara harfiah, kata Budi dalam Budi Utomo artinya perangai atau tabiat, sedangkan Utomo berarti baik atau luhur. Organisasi Budi Utomo artinya usaha mulia . jadi, Budi Utomo dimanai sebagai wadah untuk anggotanya mencapai suatu keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat. Terbentuknya organisasi budi utomo atas ide atau gagasan dr. Wahidin Sudirohusodo. 
Adapun susunan pengurus Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 sebagai berikut.
  1. Ketua               :  R. Sutomo
  2. Wakil ketua     :  M. Sualeman
  3. Sekertaris 1     :  Suwarno
  4. Sekertaris 2     :  M. Suwarno
  5. Bendahara       : R. Angka
  6. Komisaris       : M. Suwarno dan Muhammad Saleh
      Tujuan utama organisasi Budi Utomo adalah kemajuan bagi Hindia Belanda dalam bidang pengajaran dan pendidikan. Tujuan tersebut, ingin dicapai dengan usaha-usaha, sebagai berikut:
a)       Meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia dengan jalan memajukan pendidikan dan pengajaran.
b)      Meningkatkan ekonomi rakyat dan mempererat kehidupan soaial.
c)       Memajukan teknik dan industry.
d)     Menghidupkan kembali kebudayaan .
Keunggulan dibentuknya organisasi Budi Utomo bagi bangsa Indonesia adalah meningkatnya kualitas penduduk di Indonesia karena organisasi ini melaksanakan pembelajaran bahasa Belanda. Namun pada awal pembentukan Budi Utomo, organisasi ini memiliki berbagai kendala yaitu,
a. Pembatasan anggota Budi Utomo hanya untuk masyarakat jawa dan madura
b. Tidak menampuri urusan politik
Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan Pangeran Noto Dirdjo. Saat itu, Douwes Dekker, seorang Indo-Belanda yang sangat properjuangan bangsa Indonesia, dengan terus terang mewujudkan kata “ politik “ ke dalam tindakan yang nyata. Berkat pengaruhnya pengertian mengenai “ tanah air Indonesia “ makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang jawa. Maka munculah Indische Partij yang sudah lama dipersiapkan oleh Doues Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat politik dan terbuka bagi semua orang Indonesia tanpa terkecuali. Baginya “ tanah air “ ( Indonesia ) adalah segala- galanya.


Soewardi Suryaningrat ( yang kemudian bernama ki hajar dewantara ) menulis sebuah artikel yang berjudul “ ALS Ik Nederlandder  Was “ yang artinya “ seandainya saya seorang belanda “, yang dimaksudkan sebagai suatu sindiran yang sangat pedas terhadap pihak Belanda. Tulisan itupula yang menjebloskan dirinya bersama Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo ke penjara oleh pemerintah Hindia Belanda. Namun, sejak itu Budi Utomo tampil sebagai motor politik di dalam pergerakan orang- orang pribumi.
Kongres Budi Utomoyang pertama berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 3 Oktober – 5 Oktober 1908. Kongres ini dihadiri beberapa cabang, yaitu Bogor, Bandung, Yogya 1, Yogya 2, Mangelang, Surabaya, Batavia. Susunan pengurus pada kongres ini sebagai berikut.
Ketua              :  Raden Tumenggung Aryo Tirtokusumo ( bupati karanganyar )
Wakil ketua     :  Wahidin Sudiro Husodo
Sekretaris  1    :  Mas Ngabei Dwidjosewojo
Sekretaris 2     :  Raden Sastrosugondo
Bendahara       :  Raden Mas Panji Gondoatmodjo
Komisaris        :  Raden Mas Arjo Surdiputro, R.M. Panji Gondosumarjo, R. Djojosubroto, dan Tjipto Mangunkusumo.
Dalam kongres yang pertama berhasil diputuskan beberapa hal berikut.
a)      Membatasi geraknya kepada penduduk Jawa dan Madura
b)      Tidak melibatkan diri dalam politik
c)      Bidang kegiatan adalah bidang pendidikan dan budaya
d)     Menyusun pengurus besar organisasi yang diketuai oleh RT. Tirtokusumo
e)      Merumuskan tujuan Budi Utomo, yaitu kemajuan yang selaras untuk bangsa dan negara.
Terpilihnya RT. Tirtokusumo sebagai ketua dimaksudkan agar memberikan kekuatan pada Budi Utomo. Dalam perkembanganya, ditubuh Budi Utomo muncul dua aliran yaitu,
1. Pihak kanan, berkehendak supaya keanggotaan dibatasi pada golongan terpelajar saja, tidak bergerak dalam lapangan politik dan hanya membatasi pada pelajaran sekolah saja.
2. Pihak kiri, yang jumlahnya lebih kecil terdiri atas kaum muda berkeinginan kearah gerakan kebangsaan yang demokratis, ,lebih memperhatikan nasib rakyat yang menderita.
Sejak perang dunia ke I tahun 1914, budi utomo mulai terjun dalam bidang politik. Hal ini dapat dibuktikan dengan peristiwa sebagai berikut.
a. Dalam rapat umum Budi Utomo di Bandung tanggal 5 – 6 Agustus 1915 menetapkan mosi agar dibentuk milisi bagi bangsa Indonesia, namun melalui persetujuan perlemen. Pembentukan milisi berhubunga dengan perang dunia I tahun 1914. Meskipun Belanda dan Hindia Belanda ( Indonesia ) tidak terlibat perang dunia I ancaman peperangan berpengaruh terhadap penduduk belanda di Hindia Belanda. Kehawatiran bukan berasal dari tentara jerman, namun intervensi pasukan jepang.


b. Budi Utomo menjadi bagian dalam komite “ Indieweerbaar “, yaitu misi ke Negara Belanda dalam rangka untuk pertahanan Hindia Belanda. DjiDjosewoyo sebagai wakil Budi tomo dalam misi tersebut berhasil mengadakan pendekatan-pendekatan dengan penjabat belanda meski UU wajib militer atau pembentukan suatu milisi gagal dipenuhi pemerintah Belanda, ternyata parlemen belanda menyetujui pembentukan Volksraad ( dewan rakyat ) bagi Hindia Belanda.
Beberapa bentuk peran Budi Utomo sebagai berikut :
1. Melancarkan isu pentingnya pertahanan sendiri dari serangan bangsa lain
2. Menyokong gagasan wajib militer pribumi
3. Mengirimkan komite Indieweerbaar ke belanda untuk pertahanan hindia
4. Ikut duduk dalam Volkstraad ( dewan rakyat )
5. Membentuk Komite Nasional untuk mnghadapi pemilihan anggota Volkstraad.
Pada kongres Budi Utomo tahun 1923 dususlkan adanya asas non kooperatif, namun ditolak oleh sebagian peserta kongres. Penolakan ini disebabkan para anggota dan pengurus Budi utomo mayoritas pegawai pemerintah sehingga akan menyulitkan posisi mereka. Dr. Sutomo yang tidak puas dengan Budi Utomo pada tahun 1924 mendirikan Indonesische Studieclub di Surabaya. Penyebabnya adalah asas kebangsaan Jawa dari Budi Utomo sudah tidak relavan dengan perkembangan rasa kebangsaan yang menuju sifat nasional.
        Budi Utomo lahir dari diskusi yang sering dilakukan di perpustakaan School Tot     Opleiding Van Inlandsche Artsen ( STOVIA ) oleh bebrapa mahasiswa, antara lain Sutomo, Gunawan, Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo, dan RT.  Ario Tirtokusumo. Organisasi Budi Utomo adalah sebuah organisasi  yang pertama didirikan di Indonesia yang membela kepentingan rakyat dan berjuang demi mendapatkan keadilan bagi masyarakat Indonesia. Namun, pada tahun 1927 Budi Utomo masuk dalam PPPKI ( pemufakatan perhimpunan- perhimpunan politik kebangsaan Indonesia ) yang dipelopori Ir. Soekarno. Meskipun demikian Budi Utomo tetap eksis dengan asas kooperatifnya. Pada tahun 1928 Budi Utomo mendapat asas perjuangannya yaitu : Medewerking Tot De Verwezenlijking Van de Indonesiasche Eenheidsgedachte ( ikut berusaha untuk melaksanakan cita- cita persatuan Indonesia ). Hal ini sebagai isyarat bahwa Budi Utomo menuju kehidupan yang lebih luas yaitu dengan meliputi seluruh Indonesia. Usaha ini diteruskan dengan mengadakan fusi bersama PBI ( persatua bangsa Indonesia ) suatu partai pimpinan dokter sutomo. Fusi ini terjadi pada tahun 1935, hasil fusi yaitu melahirkan parindra ( partai Indonesia raya ),berakhirlah riwayat Budi Utomo sebagai organisasi pergerakan pertama di Indonesia.
2. Makna Kebangkitan Nasional
      Kebangkitan Nasional adalah masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan republic Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul dalam penjajahan. Yang merupakan momentum dari perjuangan yang tidak terorganisir menjadi terorganisir, dari perjuangan yang tidak terencana menjadi terencana, perjuangan yang sifatnya kedaerahan menjadi nasional, dari bangsa yang tidak berparlemen menjadi yang berparlemen.
Kebangkitan Nasional adalah tonggak sejarah bangsa Indonesia yang harus dipelajari, dipahami, yang selanjutnya dijadikan inspirasi dalam pejalanan bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita- cita hidup berbagsa. Kebangkitan Nasional lah yang telah berhasil menghantarkan rakyat Indonesia kepada proses formasi bangsa yang berpuncak pada Proklamasi 17 Agustus 1945.
Kebangkitan tersebut melahirkan bangsa Indonesia yang bersatu yang merdeka dan berdaulat di tanah airnya. Sehingga kebangkitan nasional dimaknai sebagai kebangkitan nasional sendiri yang sebenarnya lebih pada perekatan persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia. Semangat akan persatuan dan kesatuan diwujudkan dengan ikrar sumpah pemudaa yang dilakukan pemuda untuk berjuang mencapai kemerdekaan. Sehingga peringatan kebangkitan nasioal ini menjadi titik awal dalam membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dan bertujuan dapat meningkatkan persatuanan kesatuan bangsa Indonesia.
3. Faktor- faktor yang mendorong lahirnya Kebangkitan Nasional
Factor- factor yang mendorong Kebangkitan Nasional ada dua macam yakni,
     1. Fakto Intern ( dalam negeri )
a. Penjajahan yang mengaakibatkatkan penderitaan rakyat Indonesia
b. Kenangan akan kejayaan masa lalu
c. Lahirnya kelompok pelajar yang memperoleh pendidikan barat dan islam dari luar negeri
d. Lahirnya kelompok terpelajar islam yang menyadarkan bangsa Indonesia terjajah yang sebagian besar penduduknya beragama islam
e. Menyebarkan paham- paham baru yang ada dilahir eropa, seperti demokrasi, liberalism, sosialisme, dan komunisme di negeri jajahan ( Indonesia ) yang dilakukan oleh kalangan terpelajar
f. Muncul dan berkembangnya semangat persamaan derajat pada masyarakat Indonesia dan berkembang menjadi gerakan politik yang sifatnya nasional.
     2. Faktor eksternal ( luar negeri )
a. Munculnya kesadaran tentang pentingnya semangat kebangsaan, nasional dan senasib, serta keinginan untuk mendirikan negara berdaulat dari seluruh negara- negara jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin pada akhir abd ke- 19 dan awal abad ke- 20.
b. Fase tumbuhnya antiimperalisme tersebut berkembang bersama dengan dipengaruhi oleh lahirnya golongan terpelajar yang memperoleh pengalaman pergaulan internasional serta mendapatkan pemahaman tentang ide baru dalam kehidupan bernegara yang lahir di eropa.
c. Perang dunia I telah menyadarkan bangsa- bangsa terjajah bahwa negara- negara imperalis telah berperang di antara mereka sendiri. Perang tersebut merupakan perang merebutkan daerah. Tokoh- tokoh pergerakan nasional di Asia, Afrika, dan Amerika Latin menyadari bahwa saatnya untuk melakukan perlawanan terhadap mereka.
d. Munculnya rumusan damai penentuan nasib sendiri, sehingga tokoh- tokoh pergerakan nasional Indonesia sebagai pijakan perjuangan mewujudkan kemerdekaan.
e. Konflik tentang ideologi negara yang terjadi yang terjadi antara negara penjajah telah memberikan dorongan bangsa- bangsa terjajah melawan kapitalisme dan imperialism barat.
f. Munculnya nasionalisme di Asia dan negara- negara jajahan lainnya telah mengilhami atau memebrikan petunjuk tokoh- tokoh pergerakan nasional untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah.
g. Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 telah memberikan keyakinan bagi tokoh nasionalis Indonesia bahwa bangsa kulit putih Eropa dapat dikalahkan oleh kulit berwarna Asia.
h. Model pergerakan nasional yang dilakukan di Tiongkok berhasil menginspirasi bagi kalagan terpelajar Indonesia bahwa imperalismebelanda dapat dilawan melalui organisasi modern dengan cara memajukan ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan politik bangsa Indonesia terlebih dahulu sebelum memperjuangkan kemerdekaan.
Menurut Usmaun, tumbuhnya kesadaran bangsa Indonesia dipercepat oleh factor- factor sebagai berikut.
a. Perlawanan negara filiphina terhadap spanyol tahun 1989
b. Kemenangan jepang atas rusia tahun 1885
c. Kegiatan partai kongres di India melawan inggris tahun 1885
d. Bangkitnya Kemal Pasha di Turki tahun 1881
e. Keberhasilan dr. Sun Yat Sen dalam mendirikan Republik Tiongkok tahun 1911
f. Pecahnya perang dunia I
g. Didirikannya Volksraad ( DPR ) oleh belanda tahun 1911
4. Organinsasi- organisasi pergerakan nasional
Era pergerakan nasional  merupakan era yang penting bagi sejarah kemerdekaan Indonesia. Pergerakan meliputi segala macam aksi dengan “ organisasi modern” untuk menentang penjajahan dan mencapai kemerdekaan. Pernggunaan organisasi modern ini menunjukkan adanya perbedaan dengan upaya melawan penjajah sebelum tahun 1908.
Sejarah pergerakan nasional yang dimulai dari berdirinya Budi Utomo sampai dengan tercapainya kemerdekaan 1945 dapat dibagi menjadi beberapa masa ,sebagai berikut,
a. Masa awal perkembangan, yang ditandai berdirinya organisasi, seperti Budi Utomo, Serekat Islam, dan Indische Partij
b. Masa radikal, ditandai dengan berdirinya Partai Komunis Indonesia ( PKI ), Partai Nasional Indonesia ( PNI ), dan Perhimpunan Indonesia ( IP ).
c. Masa bertahan, ditandai dengan berdirinya fraksi nasional, petisi sutardjo, dan gabungan politik Indonesia ( GAPI )
selain Budi Utomo, organisasi- organisasi pergeraan nasional yang perlu kita pelajari sebagai berikut,
1. Sarekat Islam ( SI )  
Pada tahun 1911 berdiri Sarekat Dagang Islam ( SDI ) di Solo yang didirikan oleh H. Saman Hudi, seorang pedagang batik dari Lawean Solo. Adapun tujuan sarekat dagang islam yaitu :
a. Memajukan perdagangan
b. Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha ( permodalan )
c. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli
d. Memajukan kehidupan agama islam
       Pada tahun 1914 telah berdiri 56 sarekat islam lokal yang diakui sebagai badan hukum.    Pad tahun 1915 berdirilah Central Sarekat Islam (CSI) di Surabaya. Pada tanggal 17-24 Juni 1916 diadakan kongres SI nasional pertama di Bandung yang dihadiri oleh 80 Sarekat Islam local dengan anggota 360.000 orang anggota.
Dalam kongres tersebut, telah disepakati istilah      “ nasional “, dimaksudkan bahwa Sarekat Islam menghendaki persatuan dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia menjadi satu bangsa. Sifat Sarekat Islamyang demokratis dan berani serta  berjuang  terhadap kapitalisme untuk kepentingan rakyat kecil sangat menarik perhatian kaum sosialis kiri yang tergabung dalam Indische Social Demotrtische Vereeniging (ISDV) Pimpinan Sleeviet (Belanda) , Semaun, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin(Indonesia). Jadi  itulah  sebabnya dalam perkembangannya Sarekat Islam pecah menjadi dua kelompok berikut ini :
  1. Kelompok nasionalis religious (nasionalis keagamaan) yang dikenal dengan sarekat islam putih dengan akses perjuangan islam di bawah pimpinan H.O. S. Cokroaminoto.
  2. Kelompok ekonomi  dogmatis yang dikenal dengan nama sarekat islam merah dengan  halua sosialis kiri dibawah pimpinan Semaun dan Darsono .
B. Indische Partij ( IP )
Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai ,yakni Douwes Dekker ( setyabudi  Danudirjo), Dr. CIPTO Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara). Organisasi ini memprnyuai cita-cita untuk menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, baik golongan Indonesia asli maupun golongan indo, tiongkok, arab, dan sebagainya. Cita-cita indische partij banyak disebarluaskan melalui surat kabar De EXPRESS. Selain itu, juga disusun program kerja, sebagai berikut :
1)      Meresapkan cita-cita nasional hindia (Indonesia)
2)      Memberantaskan kesombongan sosial dalam pergaulan, baik di bidang pemerintahan maupun kemasyarakatan.
3)      Memberantas usaha usaha yang membangkitkan kebencian antara agama yang satu dengan yang lain.
4)      Memperbesar pengaruh pro-Hindia di lapangan pemerintahan.
5)      Berusaha untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia.
6)      Dalam hal pengajaran, kegunaannya harus ditujukan untuk kepentingan ekonomi Hindia dan memperkuat mereka yang ekonominya lemah.
Indhische Partij merupakan organisasi politik di Indonesia dengan haluan koperasi. Dalam waktu yang singkat telah mempunyai 30 cabang dengan anggota lebih kurang 7000 orang yang kebanyakan orang Indo.
C. Trikoro Dharmo
Gerakan pemuda Indonesia, sebenarnya telah dimulai sejak berdirinya Budi Utomo, namun sejak kongresnya yang pertama perannya telah diambil oleh golongan tua sehingga para pemuda kecewa dan keluar dari organisasi tersebut.  Baru beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 7 Maret 1915 di Batavia berdiri Trikoro Dharmo yang diketuai oleh R. Satiman Wiryosanjoyo. Tujuan dibentuknya perkumpulan ini yaitu sebagai berikut.
1. Mempererat tali persaudaraan antar siswa- siswi Bumi Putra pada sekolah pada sekolah menegah dan perguruan kejuruan.
2. Menambah pengetahuan umum bagi para anggotanya
3. Memebangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan budaya
Sejalan dengan itu muncullah beberapa organisasi yang baru seperti Jong Jawa, jong Sumatra Bond, Pasundan,  Jong Minahasa dll.
Namun, pada dasarnya organisasi tersebut masih bersifat kedaerahan tetapi semuanya mempunyai cita- cita kearah kemajuan Indonesia.
D. Taman Siswa
Pada tanggal 3 juli 1922 Suwardi Suryaningrat ( KI. Hajar Dewantara ) berhasil mendirikan perguruan taman siswa di Yogyakarta. Sekolah  Taman siswa ini dijadikan sarana untuk menyampaikan ideology nasionalisme, kebudayaan, perkembangan politik, dan digunakan juga untuk mendidik calon- calon pemimpin bangsa yang akan datang.
Pendidikan di taman siswa dilakukan dengan siste “ among “ dengan pola belajar “ asah, asih, dan asuh”. Dalam hal ini diwajibkan para guru untuk bersikap dan berperilaku “ sebagai pemimpin “ yakni di depan memberi contoh, ditengah dapat memberikan motivasi, dan dibelakang dapa memberikan pengawasan yang berpengaruh. Prinsip inilah yang kemudian dikenal dengan pola kepemimpinan “ ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Berkat jasa dan perjuangannya akhirnya setiap tanggal 2 mei ditetapkan sebagai hari pendidikan nasional.
E. Partai Nasional Indonesia ( PNI )
Partai Nasional Indonesia didirikan di Bandung pada tanggal 4 juli 1927oleh 8 pemimpin yakini, yaki dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Buiarto, Dr. Samsi, dan Ir. Soekarno sebagai ketuannya.  Tujuan dibentuknya PNI adalah Indonesia merdeka dengan strategi perjuangan nonkooperasi. Progam kerja yang dibentuk ole PNI adalah sebagai berikut.
  1. Usaha politik, contohnya seperti memperkuat rasa kebangsaan (nasionalisme)
  2. Usaha ekonomi, contohnya seperti memajukan perdagangan pribumi
  3. Usaha sosial, contohnya seperti meningkatkan derajat kaum wanita
ARTI PENTING KEBANGKITAN NASIONALDALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN
1. Tahapan nasionalisme dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia
            Dalam perkembangannya ada 5 tahap perkembangan nasionalisme di Indonesia, yaitu
a)      Masa perintis (sebelum tahun 1968) masa ini ditandai dengan muculnya pergerakan budi utomo pada tanggal 20 mei 1908, yang kemudian diperingati sebagai hari kebangkitan nasional
b)      Masa penegas (1928) masa ini ditandai dengan adanya peristiwa sumpah pemuda pada tahun 1928. Peristiwa ini menegaskan perlu satu bangsa, satu tanah air, satu bahasa, yaitu INDONESIA
c)      Masa pencoba (1938) pada tahun 1938, organisasi-organisasi pergerakan yang tergabung dalam GAPI (Gabungan politik Indonesia) mengusulkan Indonesia berpartemen, namun perjuangan menuntut kemerdekaan tersebut belum berhasil
d)     Masa pendobrak (1965) pada masa ini telah berhasil mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu, rasa nasionalisme telah mendasari terbentuknya negara kebangsaan Indonesia yang modern
e)      Masa pelaksana . Masa ini adalah masa saat dimana untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan. Dalam masa ini, bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari berbagai bentuk keterbelakangan dan ketertinggalan dalam berbagai bidang.
2. Arti penting kebangkitan nasional dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia
            Era kebangkitan nasional diawali oleh berdirinya Budi Utomo. Ide dasar Budi Utomo adalah memajukan bangsa dan menumbuhkan semangat nasionalisme melalui jalur pendidikan. Kelahiran Budi Utomo dianggap sebagai dimulainya kebangkitan nasional karena menggunakan strategi perjuangan yang baru dan berbeda dengan perjuangan sebelumnya. Ciri-ciri perjuagan bangsa Indonesia setelah tahun 1908 sebagai berikut :
a.       Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi
b.      Para pemimpin berasal dari kaum intelektual
c.       Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh
3. Terbentuknya Kesadaran Nasional
Politik awal abad ke- 20 membawa dampak munculnya “ Priyai Jawa Barun” yang memiliki pandangan bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan. Politik etis dikenal dengan istilah Trilogi Van Denventer. Berikut adalah isi dari Trilogi Van Dventer :
a. Pendidikan dilaksanakan hanya untuk menghasilkan tenaga kerja terdidik bagi Belanda
b. Pengairan dilaksanakan hanya unutuk mengairi sawah yang disewa oleh pengusaha Belanda
c. Perpindahan penduduk dilaksanakan hanya untuk tenaga kerja yang dipekerjakan di perkebunan Belanda di luar Jawa.
Kemudian golongan terpelajar menacari cara untuk mempercepat proses tercapainya nasionalisme Indonesia perlu dibentuk organisasi modern sebaga wadah perjuangan. Mereka telah menemukan kesalahan sejarah bangsanya dalam menghadapi Belanda, seperti berikut.
1. Perjuangan masih bersifat kedaerahan
2. Terlalu berpusat mengantungkan diri pada seorang pemimpin
3. Tidak terorganisasi
4. Tujuan tidak jelas
Pergerakan Nasional itu mempunyai sifat atau ciri- ciri perjuangan yang berbeda dengan perjuangan bangsa Indonesia sebelumnya. Ciri pergerakan nasional, sebagai berikut.
                      a. Pergerakan bersifat kebangsaan
                      b. Pergerakan menggunakan system organisasi teratur dan tidak terpusat pada
                          pemimpin                      
                  


    c. Pergerakan dilakukan oleh pelajar yang berpandangan jauh ke depan
    d. Perjuangan tidak bersifat fisik atau mengangkat senjata namunberupa gerakan 
                           pendidikan ekonomi dan politik.
Adapun peranan golongan terpelajar, professional, dan pers dalam menumbuhkembangkangkan kesadaran nasional Indonesia, yaitu.
a. Peranan kaum terpelajar dan kaum profesinal.
    Para kaum peljar yang terpelajar membentuk berbagai organisasi sebagai berikut.
1)      Budi Utomo
2)      Indische Partij
3)      Perhimpunan Indonesia
4)      Partai Komunis Indonesia
5)      Partai Nasional Indonesia
b. Peranan pers
     Pers sangat penting karena dapat mempengaruhi pendapat dan mendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat menjadi sarana propaganda yang efektif
Hal ini dipengaruhi oleh pperkembangnya alat komunikasi yang semakin canggih.
a)      Pers dan pergerakan nasional
b)      Pers dan peranan kaum terpelajar
4. Nilai dan Semangat Nasionalisme dan Patriotisme di era Kebangkitan Nasional
           Semanngat kebangkitan nasional dapat diwujudkan adanya sikap nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan sehari- hari.
a)      Semangat Nasionalisme
Nasionalisme adalah perasaan satu keturunan, senasib, dan sejiwa dengan bangsa dan tanah airnya. Nasionalisme atau kesadaran nasional dapat juga dapat diartikan sebagai kesadaran keanggotaan suatu bangsa yang secara bersama- sama mencapai, mempertahankan, dan mengisi kekuatan bangsa itu. Nasionalisme dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
  1. Nasionalisme dalam arti luas adalah perasaan cinta atau bangga terhadap tanah air dan bangsanya dengan tidak memandang bangsa lain lebih rendah derjatnya
2. Nasinalisme dalam arti sempit adalah perasaan cinta atau bangga terhadap tanah air dan bangsanya secara berlebihan dengan memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya.
Dalam membina nasionalisme harus dihindarkan paham kesukuan, chauvinisme, ektremisme, dan kedaulatan yang sempit.
b)      Semangat Patriotisme
Patriotisme diartikan sebagai semangat atau jiwa cinta tanah air yang berupa sikap rela berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran bangsanya. Kecintaan terhadap tanah air tidak hanya ditampilkan saat bangsa Indonesia terjajah, tetapi juga diwujudkan dalam mengisi kemerdekaan. Ciri- ciri patriotisme adalah
1)      Cinta tanah air
2)      Rela berkorban untuk nusa dan bangsa
3)      Menempatkan persatuan, kesatuan dan keslamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi
4)      Tidak kenal menyerah
5)      Bangga sebagai bangsa Indonesia

PERAN TOKOH KEBANGKITAN  NASIONAL DALAM PERJUANGAN  KEMERDEKAAN  INDOESIA
1.     Peran tokoh kebangkitan nasional Indonesia
a.        Wahidin Sudirohusodo
   Wahidin Sudirohusosdo lahir pada tanggal 7 januari 1852 di sleman Yogyakarta. Sebagai dokter  Wahidin sering mengobati rakyat tanpa memungut bayaran. Wahidin Sudirohusodo adalah salah satu pelapor pergerakan nasional, pendiri organisasi Budi Utomo dan tokoh yang memberi  inspirasi terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dan beliau meninggal pada tanggal 26 mei 1917 di Jakarta.
b.       Sutomo
         Pada saat  belajar di STOVIA ( sekolah dokter) ia sering bertukar pikiran dengan pelajar lain tentang penderitaan rakyat akibat penjajahan Belanda. Akhirnya, tanggal 20 mei 1908 para pelajar  STOVIA mendirikan Budi Utomo  yang diketuai Sutomo. Pada tahun 1924 Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club ( ISC, sekarang PBI)  yang merupakan wadah bagi kaum terpelajar Indonesia. Dibawah pimpinan Sutomo, PBI cepat berkembang. Sementara itu, tekanan tekanan dari pemerintahan Belanda terhadap pergerakan nasional semakin keras. Karena itu, pada bulan Desember1935 Budi Utomo dan PBI digabungkan menjadi satu dengan nama partai Indonesia Raya (parindra), dan Parindra berjuang untuk mencapai Indonesia merdeka
                    c. Ki Hajar Dewantara
Ki hajar dewantara lahir tanggal 2 mei yang diperingati sebagai  hari pendidikan nasional. Beliau juga mendirikan perguruan taman siswa sehingga diberi julukan sebagai bapak   pendidikan nasional. Selain itu, beliau juga turut serta dalam pendirian Budi Utomo. Pada tahun 1957 ia mendapat gelar dokter kehormatan dari Universitas Gajah Mada. Ki hajar Dewantara meninggal di Yogyakarta tanggal 26 april 1959.
                      d. Ernest Douwes Dekker.
Asal DOUWES Dekker tak sepenuhnya berdarah Indonesia, namun dengan  segenap jiwa dan  raga berjuang demi pergerakan  nasional Indonesia.  Douwes dekker menilai bahwa organisasi Budi Utomo terbatas pada bidang seni budaya saja. Maka dari itu, Douwes Dekker mendirikan organisasi politik, indische partij pada tahun 1912. Indische Partij aktif dalam berbagai organisasi internasional, seperti liga penentang  inperealisme dan penindasan, serta liga demokrasi internasional untuk menarik  perhatian  dunia internasional.
 Douwes Dekker menccurahkn pikiran dan tenaganya hanya demi  memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
c.        Cipto Mangunkusumo
Cipto mangunkusumo lahir pada tahun 1883 di Jepara. Bersama Erness Douwes Dekker dan Ki Hjar Dewantara mendirikan partai nationale indische partij. Pada tahun 1918 pemerintahan hindia belanda volksraad dan cipto mangunkusumo terpilih menjadi salah satu anggota Volksraad. Sebagai anggota Volksraad, sikap Cipto Mangunkusumo tidak berubah, maka pada tahun 1920 mengusir Cipto Mangunkusumo keluar Jawa. Pada tahun 1927, belanda menganggap Cipto Mangunkusumo terlibat dalam upaya abotase sehingga membuangnya ke banda meyra, dan dipindahkan ke Makassar, lalu ke Suka Bumi pada tahun 1940. Dan pada akhirnya, ia dipindahkan lagi ke Jakarta. Dokter Cipto Mangunkusumo meninggal pada tanggal 8 maret 1943 di Jakarta.

2. Menerapkan  Semangat  Nasionalisme Dalam Kehidupan Sehari- hari
a.        Kehidupan keluarga
1)      Menonton film-film perjuangan yang diputar di televisi
2)      Membaca buku buku  yang bertemakan perjuangan
3)      Mengibarkan bendera merah putih didepan rumah pada hari besar nasional dengan baik dan benar
4)      Menjaga nama baik keluarga
b.      Kehidupan Sekolah
1)      Melaksanakan upacara dilingkungan sekolah secara hitmad
2)       Menghayati dan memahami makna lagu lagu perjuangan
3)       Mengaitkan setiap materi pembelajaran dengan nilai- nilai kepahlawanan.
4)      Menjaga kebersihan dan ketertiban sekolah
 c.  Kehidupan Bermasyarakat
1)      Melaksanakan upacara hari besar nasional, seperti hari kemerdekaan Indonesia, kebangkitan nasional, dan hari pahlawan.
2)      Mengamalkan sikap kesetiakawanan nasional di lingkungan sekitar.
3)      Memelihara kerukunan dengan sesama warga masyarakat.
4)      Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
     3. Menerapkan semangat nasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan
              a. Bidang Politik
1. Senantiasa memelihara dan meningkatkan  persatuan dan kesatuan Indnesia
2. Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
3. Mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintahan
                    b. Bidang Ekonomi
1. Mencintai dan memakai produk dalam negeri
2. Mengembangkan koperasi sebagai usaha bersama
3. Tidak melakukan politik monopoli
4. Mengembangkan kegiatan usaha produktif
5. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kepemimpinan
                  c. Bidang Hukum
1. Mematuhi hukum dan norma yang berlaku di masyarakat
2. Menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah
3. Tidak main hakim sendiri
4. Berani dan wajib menjadi saksi di pengadilan demi kebenaran
                 d. Bidang Sosial Budaya
1. Menjaga kelestarian budaya daerah
2. Membantu dan menolong orang yang terkena musibah
3. Menerima pengaruh budaya asing yang dapat memajukan kebudayaan nasional
4. Menyaring masuknya budaya asing yang tidak jelas manfaatnya bagi kemajuan bangsa
                  e. Bidang Pertahanan dan Keamanan
1. Menjaga keamanan lingkungan
2. Membantu aparat dalam menjaga keamanan
3. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
4. Menjauhi paham kedaerahan yang sempit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CONTOH ARANSEMEN LAGU ( LOVE SCENARIO- IKON )

MERAIH MIMPI ( IKON- LOVE SCENARIO ) Kita Bersama Meraih Mimpi Terus Berjuang Tiada Henti Sperti Melodrama Indah Akhirny...